Terima Kasih Atas Kunjungannya

Minggu, 27 Maret 2011

Sudah Mengikat Janji


Butuh Kesabaran
Lama berjongkok di depan rawa sampai kaki terasa kesemutan. Matahari pun semakin menampakkan wajahnya yang sayu. Tak seekor ikanpun yang mau menyentuh umpanku*Huhff. Semua ikan seolah – olah sudah mengikat janji untuk tidak tergiur pada anak cacing yang kukaitkan pada kail. Kulempar mata kailku ketengah rawa  hasilnya nihil, kubuang kepinggir sama saja.

Tiba – tiba langit mendadak suram, awan cemberut berat. Aku cepat – cepat ber , , ,

teduh di depan kios dekat dari rawa itu karena air hujan mulai menitik dan rawa yang tadi airnya kalem kini beromabak, rumputpun ikut bergoyang, sebab angin berangsur – angsur keras hingga menusuk pori – pori kulitku. Aduch,,, tidak bisa mancing lagi dech, seketika muncul dipikiran aku. Nanti mancing di warung saja, bedanya bukan pakai kail dengan anak cacing lho. Cuma pakai uang 2 ribu rupiah bisa dapat ikan, itupun cuma seekor saja. Tetapi nggak apalah, daripada capek bikin sendiri mending hari ini makan yang siap saji saja saja, nyammm,,, nyammm,,, nyammm, he he he.

“ Selamat Membaca (*_*) “

3 komentar:

Hariyanti Sukma mengatakan...

Duh .... gak jadi mancing, yg sedih ikannya atau Adhelnya ya ...???
makasih ya udah baca si Kimung, tq jyga udah follow, aku follow balik nih

bayu hidayat mengatakan...

yahhh malah beli di warung. hehhehe. yah kenapa ngak dari tadi aja beli ikannya. jadi ngak kepanasan deh. nice post bro

Adhyel The Change Maker mengatakan...

>> Hariyanti Sukma
terimah kasih follonya juga yach,,
btw titip salam sama si KImung, he he

>> Bayu Hidayat
kalau di pikir emank bagus kalau langsung beli, tapi namanya juga sambil refreshing,cuma itu hari hujan lebat jadi belum dapat ikannya dech,,.

Followers

Powered By Blogger

Statistik Pengunjung